Jepang mempunyai kebudayaan yang unik, hal ini membuat negara bunga sakura itu banyak dikenal masyarakat dunia salah satunya Indonesia. Adakala kita perlu mengetahui seperti apa kebudayaan Jepang itu, salah satunya bisa dengan mengikuti Komunitas Jutsu. Tahukah kamu apakah Komunitas Jutsu itu? Ya, Komunitas Jutsu ( Japanese Culture Singaperbangsa University ) adalah wadah bagi seluruh pecinta kebudayaan Jepang di Universitas Singaperbangsa Karawang yang saat ini diketuai oleh Darrenz Delfdiat, mahasiswa semester empat Fasilkom. “ Awalnya Jutsu bukanlah komunitas, namun menjadi ada karena orientasi untuk jadi komunitas, dulu hanya group chatting buat kumpulan pecinta kebudayaan Jepang agar bisa ngobrol-ngobrol saja. Dan waktu itu saya bukan anggota Jutsu, owner nya juga bukan saya melainkan Fatin dari Fakultas Pertanian angkatan 2015 tetapi sekarang beliau sudah pindah ke Sumbawa”, ujar Darrenz.
Anggota group chatt Jutsu kini sudah berjumlah 97 orang, namun anggotanya
tidak hanya terdiri dari kalangan mahasiswa Unsika saja. Ada dari kalangan
siswa SMP dan SMA yang memang memiliki hobi dan minat yang sama. Kini, Jutsu
sudah menjadi sebuah komunitas dan telah membentuk struktur kepengurusan. “
Jika untuk anggota group chat sih
kita terbuka ya gak Cuma anak Unsika aja, dari luar juga ada. Tapi, untuk
pengurusnya itu mahasiswa Unsika ”, tutur Darrenz saat ditemui diruang
Sekretariat BEM Fasilkom.
Komunitas yang sudah berdiri
sejak pertengahan tahun 2015 ini memiliki beberapa agenda rutin, seperti
mengikuti Even Matsuri (festival
budaya jepang), Meet Up Mingguan, dan
Benkyou ( belajar bahasa dan tata
cara tulis Jepang) yang dilaksanakan setiap satu minggu.
“ kalau untuk mengikuti event sih dari sebelum menjadi komunitas
pun kita sudah mengikuti beberapa acara seperti kita pernah ke Jak Japan, Hello
Fest, Karawang Japan Matsuri, Jiyuu Matsuri, dan masih banyak lagi. Biasanya
kita ke event-event sekitar Karawang , Bekasi dan Jakarta yang
transportasinya mudah untuk dijangkau ”, tutur Darrenz.
Untuk agenda mingguan, Jutsu biasa berkumpul pada akhir pekan di salah satu rumah kost anggota Jutsu di
Perumahan Pepabri Karawang yang sekaligus menjadi Sekretariat Komunitas Jutsu.
Kegiatan mingguan ini diantaranya sharing informasi, saling bertukar koleksi
anime dan musik, atau juga memasak makanan khas Jepang. Sedangkan untuk Benkyou memiliki jadwal hari selasa dan
kamis yang dibimbing oleh Stefanus Siswanto sebagai pengajar. “ karna Benkyou ini masih baru, jadi masih
belajar yang awal-awal, kaya pengenalan kata dan fokus ke belajar Shuuji (kaligrafi jepang)”, tutur
Darrenz.
Setelah sukses menjadi komunitas,
kini Jutsu tengah menargetkan diri menjadi UKM dalam kurun waktu satu sampai
dua tahun kedepan. Rencana tersebut bukan tanpa hambatan, jati diri Jutsu yang
unik dan berbeda membuatnya sulit untuk menjadi UKM yang berdiri sendiri.
Darrenz mengatakan, ia ingin
kelak Jutsu bisa menjadi wadah bagi seluruh pecinta kebudayaan Jepang di Karawang, tidak hanya sebatas di Unsika saja.
Selain itu, impian Jutsu yang lain adalah dapat menggelar sebuah Matsuri yang meriah dengan banyak lomba
didalamnya. Semoga semua impian Jutsu kedepannya dapat terealisasikan, agar
dapat menambah warna keberagaman di Unsika.
0 komentar:
Posting Komentar