Oleh : Tri Susanto M.I.Kom
Dosen Public Relations
Prodi Ilmu Komunikasi Fisip
Universitas Singaperbangsa Karawang
Penggunaan
Teknologi dewasa ini dalam kegiatan public
relations sangat dibutuhkan dalam membangun network kepada semuanya baik
konsumen ataupun relations yang dibutuhkan dalam sebuah institusi/Perusahaan,
hal ini dikenal dengan istilah Cyber Public Relations yaitu suatu usaha seorang
public relations yang menggunakan
media internet sebagai sarana publikasinya dalam meningkatkan reputasi baik
tingkat nasional maupun internasional. Persaingan yang ketat pada era digital
menuntut Perguruan tinggi terus bersaing dalam pemenuhan informasi pada
khalayak dalam proses ini Humas Unsika merupakan bagian terpenting dalam
kegiatan cyber public relations.
Institusi
pendidikan tinggi di Indonesia
berlomba-lomba untuk mengejar Predikat world class University melalui
pemeringkatan dan penilaian dari berbagai lembaga seperti webometrics, 4icu, QS
World University dll. Namun dari penilaian tersebut unsika masih jauh sekali
jaraknya versi webimetric unsika berada di posisi 423 tingkat nasional, 4icu
berada diperingkat 190 yang jauh dengan perguruan tinggi negeri baru (PTNB)
lainnya. Sedangkan versi QS World University Unsika tidak masuk dikarenakan
hanya 22 perguruan tinggi masuk dalam peringkat dunia. Lalu bagaimana dengan
versi kemenristekdikti ? pada tahun 2018 kemenristekdikti merilis 100 Perguruan
tinggi terbaik namu lagi-lagi Unsika belum berhasil masuk.
Tantangan
perguruan tinggi baru (PTNB) dalam bersaing dengan kampus lainnya sangat terasa
di era digital saat ini. Jika dari pemeringkatan diatas yang dinilai dari
berbagai aspek Unsika masih banyak
perbaikan yang harus dikerjakan bersama salah satunya system informasi. Dalam
tulisan ini penulis mencoba untuk memaparkan aktivitas cyber PR yang telah
dilakukan sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan tahun 2018 lalu. Penulis mencoba membandingkan website beberapa
kampus yang berada di wilayah Jawa Barat melalui global rank similarweb.com
dapat terlihat unsika berada di posisi yang jauh bahkan dari saudara muda nya
yaitu Universitas Buana Perjuangan dan universitas siliwangi yang merupakan
PTNB juga.
Website www.unsika.ac.id dapat dikategorikan website Statis (Static Website) adalah
sebuah website yang kontennya statis / tidak berubah-ubah. Sekali dibuat dan
online di Internet, pada umumnya website tersebut tidak dapat diubah kecuali
diubah secara manual melalui pengubahan bahasa pemograman website tersebut.
Oleh karena itu, terjadinya interaksi pun jarang sekali, sehingga dapat
dikatakan seperti brosur online karena informasi yang diberikan juga terbatas.
Dalam kegiatan
cyber PR di website www.unsika.ac.id banyak
kekurangan yang harus diperbaiki yaitu beberapa Halaman tidak bisa diakses
digital library, beberapa website pendukung yaitu website fakultas tidak dapat
diakses, bahkan ada yang masih menggunakan domain wordpress.com
No
|
Website
|
Tampilan
|
Informasi
|
1
|
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
|
Standar masih harus mengalami peningkatan dan beberapa
foto yang ditampilan sudah perlu di update.
Link website fakultas
tidak terdapat di website universitas
|
Informasi yang ditampilkan terakhir tahun 2017 tentang
tracer. Beberapa kali website down dan diperlukan admin fakultas yang selalu
memperbarui informasi
|
2
|
Fakultas Hukum
|
Statis dan Standar masih harus mengalami peningkatan
dan beberapa foto yang ditampilan sudah perlu di update
|
Informasi yang ditampilkan terakhir tahun 2017 tentang
pembimbing skripsi.
Tidak memuat Prestasi dosen dan mahasiswa, agenda
kegiatan.
|
3
|
Fakultas Agama Islam
https://prodipaiunsika. wordpress.com/
|
Ketika menuju link FAI maka akan masuk ke prodi
Pendidikan Agama Islam dan tidak menemukan website fakultas. Website PAI ini
masih menggunakan wordpress sehingga seperti blog pribadi.
|
Informasi tentangaktifitas, acara dan prestasi dosen
ataupun mahasiswa tidak ditemukan yang
ditampilkan berupa tulisan dakwah dari dosen.
|
4
|
Fakultas ekonomi dan bisnis
|
Tidak dapat diakses
|
Tidak dapat diakses
|
5
|
Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
|
Tampilan standar
Namun di website FKIP mahasiswa dan dosen dapat Log in
untuk mengakses informasi yang dibutuhkan
|
Informasi yang ditampilkan berupa pengumuman infrormasi
Beasiswa PPA dan info cukup update namun tidak juga menemukan kegiatan dosen,
mahasiswa baik presetasi maupun aktifitas.
|
6
|
Fakultas Pertanian
|
Tampilan awal terlihat buah apel hijau segar. Saat
pertama kali melihat website ini peneliti mengira masuk dalam website
perkebunan apel.
Dari menu publikasi yang ditampilkan semuanya tidak ada
isi yang dapat dibaca
|
Tidak ada informasi yang update sehingga dengan
tampilan ini website fakultas pertanian seperti brosur online. Namun
mahasiswa dna dosen dapat log in ke website.
|
7
|
Fakultas ilmu Komputer http://cs.unsika.ac.id/
|
Dari seluruh website fakultas. Fasilkom memiliki
tampilan yang aktraktif update bahkan ada pengkategorian informasi seperti
kegiatam mahasiswa dan akademik. Berita dan pengumuman.
|
Informasi yang ditampilkan sangat update dari website
fakultas lainnya.
|
8
|
Fakultas Ilmu Kesehatan
|
Ketika menuju link FIKES maka akan masuk ke prodi
Kebidanan dan tidak menemukan website fakultas. Tampilan yang rapi dan
minimalis
|
Tidak terdapat informasi yang update berupa agenda
perkuliahan, presetasi mahasiswa dan dosen serta acara-acara fakultas.
|
9
|
Fakultas Teknik
|
Tidak dapat diakses
|
Tidak dapat diakses
|
10
|
Pascasarjana
|
Jika dilihat dari website unsika.ac.id pascasarjana Tidak memiliki website
|
Tidak dapat dianalisis
|
Tabel : website
fakultas ( olahan Peneliti)
Lalu
bagaimana dengan penggunaan media social oleh pihak humas unsika? Melalui
penelusuran di facebook humas unsika memiliki akun official yaitu yang sudah
aktif menanggapi komentar para netizen https://www.facebook.com/universitas.singaperbangsa.3 namun jika dilihat informasi yang dibagikan
tidak update padahal seharus nya akun ini dapat membagikan informasi penting baik
berupa acara, kegiatan kampus. padahal unsika baru saja menjadi tuan rumah BUMN
Goes To campus namun ternyata Humas unsika merasa berita itu kurang menarik
sehingga tidak di publikasi. Lain lagi
dengan social media twitter yaitu
@Unsikainfo yang merupakan akun resmi
Unsika pada sosial media Twitter, hal ini diketahui berdasarkan info profil
pada akun facebook humas unsika. Akun twitter ini dibuat pada bulan februari
2017 dan belum menggunggah twit satu pun. Social media selanjutnya adalah
youtube Unsika memiliki akun resmi sosial media
di youtube. Akun youtube ini hanya memiliki 10 vidio unggahan, unggahan terbaru
diunggah 9 bulan yang lalu dari tanggal diakses yaitu 15 Oktober 2018 dan
memiliki 139 subscriber. Unggahan
pada akun media sosial youtube Unsika ini berisi informasi terkait civitas
Unsika. Adapun
video yang diposting 9 video tentang
SIAKAD online (user manual) satu video tentang SMMPTN 2017. Media sosial yang aktif digunakan oleh humas unsika adalah
Instagram namun ketika ditelusuri Banyak
postingan yang tidak memiliki caption/ keterangan gambar secara jelas dan
detail sehingga informasi yang diberikan tidak lengkap.
Cyber Public Relations juga dapat
mengcounter berita hoaks dan berita buruk yang menimpa institusinya. Beberapa
bulan lalu sebuah portal berita yang diupdate di media social facebook karawang
info mengangkat berita tentang seorang
ibu yang protes ijazah anaknya ditahan oleh pihak rektorat dan hal ini menjadi
ramai bahkan menggiring opini masyarakat bahwa kampus unsika memberikan
pelayanan buruk kepada wisudawannya. Namun lagi-lagi akun facebook unsika atau
pejabat terkait tidak memberikan informasi secara tanggap dan jelas. Berbeda
dengan update terbaru yaitu seorang Abah
yang marah dan shocked mengetahui anaknya tidak diterima di fakultas ilmu
kesehatan unsika dan mencurigai adanya permainan di dalam penyeleksian
mahasiswa SNMPTN 2019 lagi-lagi tidak ditemui klarifikasi yang dapat meluruskan
dan memberikan edukasi terhadapa tanggapan
itu.
Dengan penggunaan media cyber yang
beragam maka bentuk-bentuk aktifitas cyber PR juga menjadi beragam. Berikut ini
adalah bentuk-bentuk implementasi cyber PR di UNSIKA yang dapat berkontribusi
untuk meningkatkan reputasi :
a.
Pembuatan berita (press release)
Divisi
Humas UNSIKA belum terlihat serius dalam melakukan aktifitas Cyber PR hal ini
dapat dilihat dari minimnya berita yang di publikasikan melalui website dan
media sosial sehingga banyak berita berupa prestasi mahasiswa dan dosen,
kegiatan atau event, Beasiswa serta
kabar terbaru dari unsika yang dilakukan tidak dipublikasikan. Adapun press
release yang bisa humas hasilkan dan publikasikan antara lain :
1.
Prestasi dosen Seperti : Lulus Doktor, Menerima Hibah penelitian dan pengabdian
, Menjadi pemakalah atau pembicara di forum ilmiah, menerima penghargaan dari
pemerintah, menerima beasiswa, Jurnal tembus scopus dll
2.
Prestasi mahasiswa : Lulus Cumlaude,
menerima beasiswa, menang lomba, mendapatkan award dari pemerintah, mewakili
universitas baik nasional dan internasional, Prestasi UKM dll
3.
Kegiatan dan event : wisuda,Seminar,workshop,
diesnatalis, acara call paper, acara universitas, acara amal, acara
kegiatan mahasiswa, Lomba yang diadakan mahasiswa dll
b.
Pembuatan berita video
Kontribusi
berita video bagi peningkatan reputasi berasal dari publikasi berita seputar
penelitian dan prestasi yang dicapai serta acara yang diselenggarakan namun
media cyber unsika tidak memanfaatkan hal tersebut tidak ada video yang
dipublikasi melalui akun unsika.official baik di youtube, website, maupun media
sosial lainnya. Namun video-video acara atau event di publikasikan oleh
komunitas Fotografi dan videografi yaitu
@unsika.tm yang anggotanya merupakan
mahasiswa dari berbagai prodi.
c.
Penyediaan informasi di situs resmi
Ketersediaan
informasi sebenarnya sangat berguna untuk mendapatkan citra baik khalayak
tentang unsika namun Informasi di situs resmi hanya sebatas pengumuman saja
tidak ada berita atau press release yang dapat meningkatkan citra unsika
seperti prestasi dosen dan mahasiswa, kegiatan mahasiswa ataupun event yang
dibuat dosen dan mahasiswa. Padahal banyak sekali press release yang dapat
dihasilkan oleh humas mengingat unsika banyak memiliki prestasi dan kegiatan
baik akademik maupun non akademik.
Analisis
Aktifitas cyber PR melibatkan interaksi dan penyebaran pesan.
Cutlip dkk (2009: 408) menawarkan 7C sebagai aspek-aspek yang dapat digunakan
agar interaksi dan penyebaran pesan berjalan dengan baik yaitu:
1.
Credibility (Kredibilitas).
Untuk
Kredibilitas seharus dalam setiap pesan yang diberikan, Divisi Humas Unsika
harus selalu menyertakan tokoh dengan
latar belakang pendidikan yang tinggi, diantaranya bergelar magister, doktor
hingga profesor. Dengan demikian masyarakat akan lebih percaya terhadap isi
berita namun kenyataannya melalui website resmi unsika yang beralamat
www.unsika.ac.id tidak ada press release setiap kegiatan yang ditampilkan hanya
pengumuman untuk internal saja.
2.
Context (Konteks)
Dengan
latar belakang UNSIKA sebagai institusi pendidikan maka seharusnya informasi yang diberikan baik melalui press
release, berita video dan interaksi mempunyai kaitan dengan keilmuan dan
penelitian namun hal ini tidak dilakukan pihak Humas sehingga tidak dapat di
analisis dengan baik.
3.
Content (isi)
Faktor
ini dapat dilihat dari isi pesan di press release dan interaksi di media
sosial. Isi pesan yang disebarkan oleh humas UNSIKA kurang dapat menjawab
kebutuhan masyarakat karena banyak prestasi dan kegiatan dosen dan mahasiswa
untuk masyarakat yang sangat kurang di publikasikan . Kebanyakan isi pesan
masih bersifat internal dan kurang maksimal.
4.
Clarity (Kejelasan)
Untuk
menciptakan persamaan makna maka bahasa yang digunakan pada setiap bentuk cyber
PR oleh Humas Unsika adalah bahasa
Indonesia yang sederhana sehingga dapat mudah dimengerti oleh masyarakat.
5.
Continuity and consistency (Kontinuitas dan konsistensi) Divisi Humas UNSIKA
masih belum konsisten menghasilkan press release, berita video sesuai dengan
informasi terbaru yang didapatkan.
6.
Channel (Saluran)
Untuk
menyebarkan pesan dan berinteraksi dengan masyarakat, Humas UNSIKA menggunakan
media yang banyak diakses oleh masyarakat yaitu situs resmi dan media sosial
seperti Instagram, facebook dan youtube.
7.
Capability of the audience (Kemampuan khalayak)
Masih
banyak khayalak yang kurang puas terhadap informasi yang dipublikasikan melalui
media cyber UNSIKA hal ini dikarenakan informasi yang di publikasikan masih
bersifat internal, sehingga khalayak masyarakat dan mahasiswa bingung jika
ingin mencari informasi yang mereka inginkan.
Berdasarkan
data yang didapat dari hasil penelitian, tidak hanya 7C yang dapat ditemui pada
aktifitas cyber PR oleh Humas UNSIKA . Didapati peneliti bahwa ada satu faktor
yang dapat ditambahkan karena kelebihan yang ditawarkan oleh media online yaitu
connectivity (konektivitas). Konektivitas yang dibangun oleh Humas UNSIKA
adalah menghubungkan kolom komentar di laman pemuatan press release dan
informasi dengan facebook. Dengan demikian maka sebenarnya pembaca dapat
dengan mudah berkomentar selama
terhubung dengan facebook. Seharusnya konektivitas juga dapat dilihat dari
penyebaran press release /informasi
secara otomatis di Instagram, facebook dan twitter bersamaan dengan
waktu press release tersebut dimuat di situs resmi UNSIKA. Namun Humas
UNSIKA tidak memberikan respon yang baik
serta lama jika pembaca ingin bertanya. Pembuatan press release, berita video
dan penyediaan informasi seharusnya
dilakukan secara maksimal namun humas UNSIKA belum terlalu konsisten dalam
membangun cyber PR.
Dowling (2006), ada tiga peran utama dari PR
yang dapat digunakan untuk meningkatkan reputasi organisasi. Tiga peran
tersebut dapat dijalankan dengan menggunakan media online yaitu:
1.
Komunikasi eksternal secara langsung yang didesain untuk meningkatkan kesadaran
dan pemahaman serta apresiasi dari publik utama. Aktivitas komunikasi eksternal
Divisi Humas UNSIKA secara tidak konsisten dilakukan melalui media online dan
tidak memperbaharui informasi tentang
UNSIKA kepada masyarakat. Padahal banyak Informasi tersebut dapat berkaitan
dengan prestasi-prestasi dan upaya-upaya UNSIKA yang sejalan demi meningkatkan
reputasi sebagai universitas negeri baru.
2.
Mempertahankan atau menjelaskan tentang aksi perusahaan. Dalam menjalankan
peran ini, Humas UNSIKA menggunakan media sosial. untuk mempertahankan dan
menjelaskan aksi UNSIKA namun penggunaan
media sosial hanya memuat pengumuman internal saja dan tidak maksimal
3.
Komunikasi internal tentang perusahaan sehingga karyawan akan merasa menjadi
bagian dari perusahaan. Humas harusnya terus mengabarkan tentang situasi
terkini UNSIKA melalui grupgrup facebook internal atau melalui publikasi di
media online sebagai bagian dari komunikasi internal, namun hal ini masih minim
dilakukan pihak HUMAS UNSIKA.
Hal ini
seharusnya tidak akan terjadi jika ada evaluasi yang dilakukan oleh Humas UNSIKA. Evaluasi menurut Cutlip dkk
(2009: 319) berfungsi untuk menciptakan kesesuaian termasuk didalamnya
kesesuaian dalam tahap aktifitas program
PR. Melalui evaluasi, Humas UNSIKA dapat
menemukan penyebab dari ketidaksesuaian tersebut dan kemudian menemukan
solusinya.
PR
merupakan bagian penting dalam perusahaan selain fungsinya sebagai penghubung
antara perusahaan dengan para stakeholders (publik), juga berfungi untuk
membangun image positif agar tercipta
trust (kepercayaan) publik terhadap Perusahaan. Dalam membangun citra institusi
Universitas Singaperbangsa Karawang menggunakan website dan juga media sosial antara lain Facebook, Twitter,
Instagram dan Youtube sebagai media cyber PR yang membutuhkan manajemen yang baik mulai dari
menganalisis situasi komunikasi, merumuskan tujuan, Menentukan publik serta personel yang
terlibat, menentukan media yang digunakan, menentukan anggaran, merencanakan
program, serta analisis hasil akhir.
Penggunaan website dan media
sosial adalah langkah tepat dalam membangun citra positif karena maraknya
pengguna media sosial di Indonesia. Namun kurang maksimalnya aktifitas cyber PR
Unsika membuat Isntitusi ini cukup sulit bersaing di media internet dan sebagai
humas harus lebih aktif dan kretif lagi
contohnya pada website hanya mengupdate berita internal saja dan desain yang
standar serta dengan waktu yang berdekatan.
Dalam
proses peningkatan reputasi Unsika dari salah satu perguruan tinggi negeri
baru di Indonesia banyak upaya yang
harus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
melalui cyber PR. Cyber PR yang
dilakukan oleh Humas unsika harusnya
turut berkontribusi dalam hal publikasi. Namun Publikasi yang dihasilkan tidak
dapat meningkatkan citra institusi dikarenakan hanya bersifat internal akademik
saja padahal banyak prestasi dan kegiatan dosen,mahasiswa serta civitas Unsika
yang dapat meningkatkan citra institusi
Melalui publikasi tersebut. Sekian
0 komentar:
Posting Komentar