Rabu, 22 Februari 2012

SEJARAH HKSN

Tanggal 19 Agustus 1945, dua hari setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, diumumkan kabinet pertama yang didalamnya terdapat “Kementerian Sosial”  Mr. Iwa Koesoema Soemantri ditunjuk sebagai Menteri Sosial pertama.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menyatakan bahwa tugas Kementerian Sosial adalah melaksanakan urusan fakir miskin dan anak-anak terlantar seperti yang diamanatkan dalam Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam susunan pemerintahan selanjutnya yaitu Pemerintahan R.I di Yogyakarta, tepatnya pada tanggal 20 DESEMBER 1948, Sehari setelah Tentara Kolonial Belanda menyerbu dan menduduki ibukota negara yang saat itu berkedudukan di Yogyakarta, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Sosial, lalu berubah menjadi Hari Kebaktian Sosial Nasional dan belakangan ketika Menterinya dijabat oleh Nani Soedarsono, S.H. berubah menjadi Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN).
Jiwa dan semangat kesetiakawanan sosial ini telah ditunjukkan bangsa ini, saat Tentara Kolonial Belanda menyerbu dan menduduki ibukota Negara di Yogyakarya, seluruh lapisan masyarakat dan kekuatan bangsa bahu-membahu, tua muda, laki perempuan, baik dari kalangan petani, pedagang, pelajar, pegawai dan seluruh komponen anak bangsa bergabung dan membentuk mata rantai perjuangan.
Petani di desa memberikan dukungan logistik, menampung pengungsi dari kota, menyediakan rumahnya sebagai markas komando gerilya bahkan ikut serta berperang.
Kaum Ibu dan gadis belia menyelenggarakan dapur umum lapangan bagi para pejuang maupun pengungsi, mendirikan pos-pos kesehatan, menjadi perawat bahkan ikut sebagai anggota kelaskaran.
Mereka yang tidak ikut berperang membantu menyediakan logistik dan permakanan, apa saja yang mereka miliki dipersembahkan secara tulus ikhlas, seperti menyediakan kendi dan nasi bungkus, jagung dan umbi-umbian yang mereka miliki, para pelajar ikut bertempur, mulai sebagai kurir, petunjuk jalan bahkan menjadi mata-mata bagi pejuang, prinsipnya berjuang terus mempertahankan republik tercinta.
Peringatan Hari Kesetiakawan Sosial Nasional (HKSN) yang dilaksanakan setiap tanggal 20 Desember merupakan upaya untuk mengenang kembali, menghayati dan meneladani semangat persatuan, kesatuan dan kegotongroyongan dan kekeluargaan rakyat Indonesia yang secara bahu-membahu mepertahankan kedaulatan bangsa atas pendudukan Kota Yogyakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia.
Dewasa ini bangsa Indonesia tidak lagi menghadapi fisik perjuangan berupa perang dan pertempuran, akan tetapi dihadapkan berbagai masalah sosial, kemisikinan, keterlantaran, korupsi dan melemahnya semangat kegotongroyongan.
Oleh sebab itu, modal dasar kesetiakawanan sosial berupa jiwa dan semangat kesetiakawanan sosial harus diarahkan dan ditumbuhkembangan terutama di kalangan generasi muda untuk secara bersama mengatasi problema bangsa yang kini tengah dilanda arus globalisasi yang merasuk hingga pelosok pedesaan.
Kesetiakawanan Sosial adalah nilai, sikap dan perilaku masyarakat yang dilandasi pengertian, kesadaran, tanggungjawab, kesetaraan, partispasi sosial untuk mengatasi dan menanggulangi berbagai masalah sosail sesuai dengan kemampuan masing-masing dengan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kerelaan berkorban tanpa pamrih.

Peringatan HKSN Sulsel Tahun 2011
Tahun ini peringatan HKSN jatuh pada hari Selasa, 20 Desember 2011, berbagai rangkaian acara telah disusun, diantaranya membentuk panitia pelaksana yang di ketuai, H.Yangkin Padjalangi, M.Kes,Apt beliau adalah ketua Komisi C di DPRD Provinsi Sulawesi Selatan sekaligus Ketua Karang Taruna Sulawesi Selatan.
Rancangan acara yang disusun panitia dikoordinasi Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Drs. H.Abd.Rahman dan Dra.Hj.Ratnawati Arif selaku sekretaris, merencanakan  melakukan kemah bakti sosial yang diselenggarakan di Celebes Convention Center (CCC) diikuti kurang lebih 3.000 orang peserta dari unsur Karang Taruna,Tagana,Panti Asuhan dan Panti Guna, PSM, TKSK, Pendamping dan segenap stakeholder lainnya.
Selain itu akan memberangkatkan anggota tim Tagana Sulsel ke Jambore Nasional Tagana tahun 2011 di Kiarapanjang-Sumedang Jawa Barat, dengan pimpinan rombongan Ir.H.Suwandi, M.Si didampingi pejabat eselon III dan IV lingkup Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan.

Berpikir Positif

Berpikir positif dalam kehidupan sehari-hari sangat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Kekuatan berpikir dapat memengaruhi kehidupan, karena pikiran itu menggambarkan dari kondisi kejiwaan. Selalu berpikir positif adalah hal yang bermanfaat, karena dapat memberi energipositif bagi diri sendiri.  
Kekuatan berpikir tidak hanya memengaruhi kejiwaan tetapi juga memengaruhi kondisi fisik, terbukti jika terlalu memikirkan sesuatu kondisi fisik akan menurun, dan dalambuku yang bejudul “Terapi Berpikir Positif” karya Dr. Ibrahim Elfiky juga membahas manfaat berpikir positif.Menurut pedapat dari beberapa mahasiswa UNSIKA berpikirpositif itu adalah hal yang member energy positif bagi kehidupan, menanamkan pola piker positif sangat menguntungkan bagi orang lain terutama diri sendiri. 
Dari beberapa pendapat mahasiswa UNSIKA tentangapa yang di ketahui tentang arti dari berpikir positif “Dimanapikiran kita itu bersih, gak ada hal-hal negatif.” Ujar Asyifa.“Jadi, kita tuh lebih ke gak berpikir macem-macem.” Ujar Diana.  Dan mereka mulai menanamkan berpikir positif sejak mereka masuk kuliah dan mereka menyadari manfaat daribepikir positif, dan pendapat mereka tentang 
manfaat yang mereka rasakan setelah menanamkan berpikir positif di hidup mereka. “Tenang, bersih, jernih, dan lebih bisa bertawakal.” Ujar Asyifa. “Lebih ketawakal, pasrah, jadi menyikapi suatu masalah lebih bijak.” Ujar Diana.
                                                                                  
                                                                                                                                                  [Ira/editor]

Mahasiswa

Mahasiswa berasal dari dua kata yang digabungkan, yaitu Maha dan Siswa. Maha yang artinya tertinggi sedangkan siswa adalah bagian dari kaum pelajar. Jadi, Mahasiswa adalah orang yang sedang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi,mahasiswa adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari negara ini karena peran pentingnya yang begitu besar terhadap majunya sebuah peradaban yang sedang dibangun oleh bangsa ini. Peradaban yang mempunyai cita cita luhur dan mulia, yaitu menuju Indonesia yang makmur dan sejahtera, mahasiswa juga dapat dikatakan sebuah komunitas yang sangat unik yang berada di tengah tengah masyarakat dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya. Berdasarkan kelebihan dan kesempatan yang dimilikinya, maka tidak pantaslah seorang mahasiswa mementingkan kepentingan pribadi (apatis) tanpa memberikan sumbangsih terhadap bangsa dan negaranya, mahasiswa mempunyai tempat tersendiri di dalam tubuh masyarakat yang berarti bukan bagian yang terpisahkan dari lingkungan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, mahasiswa dapat dirumuskan perihal peran dan fungsi mahasiswa untuk peradaban Bangsa Indonesia.

Rabu, 08 Februari 2012

TASYAKKURAN DIES NATALIS KE-30 UNSIKA


Pada tanggal 02 Pebruari 2012 Universitas Singaperbangsa Karawang menyelenggarakan acara tasyakkuran dies natalis unsika yang ke-30,yang dihadiri langsung oleh Rektor Unsika yaitu Bpk.  Drs. H.Harun Firdaus, M.Si dan dihadiri juga oleh Security, Karyawan, Dekan, Dosen dan Para Mahasiswa Unsika, suasana kehangatan antara Pejabat unsika dengan para mahasiswa di acara tasyakuran tersebut tidak ada lagi kata perbedaan namun persamaan dan kekeluargaan yang dirasakan dalam acara tasyakuran dies natalis yang ke-30 dan menjadikan keluarga besar Universitas Singaperbangsa Karawang, adapun berdiri Unsika pada tanggal 02 Pebuari tahun 1982, merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Hukum Pangkal Perjuangan yang sudah berdiri sejak tahun 1965 di bawah naungan Yayasan Pembina Perguruan yang didirikan berdasarkan Akte Notaris R. Ateng Sachri Nomor 1 tanggal 14 Juni 1965 di Purwakarta yang telah diperbaharui dengan Akte Notaris Doktor Wiratni Ahmadi, SH pada tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Mei 2006 Nomor 38 Universitas Singaperbangsa karawang sebagai institusi Perguruan Tinggi mempunyai Visi, Misi dan Tujuan yang didasari nilai-nilai Religius, Patriotisme dan Kekaryaan yang berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta berpedoman kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Program Studi S2 Magister Manajemen, Program Studi S1 Ilmu Hukum, Program Studi S1 Manajemen, Program Studi S1 Akuntansi, Program Studi S1 Pendidikan Luar Sekolah, Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris, Program Studi S1 Pendidikan Matematika, Program Studi S1 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Program Studi S1 Agroteknologi, Program Studi S1 Pendidikan Agama Islam, Program Studi S1 Teknik Industri, Program Studi S1 Teknik Mesin, Program Studi S1 Teknik Informatika, Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, Program Studi S1 Ilmu Pemerintahan, Program Studi D3 Akuntansi, Program Studi D3 Teknik Mesin, Program Studi D3 Kebidanan.
 VI S I
Menjadi Perguruan Tinggi Yang Berdaya Saing Di Tingkat Nasional Tahun 2020.
M I S I
1. Menyiapkan Sumber Daya Manusia Yang Ahli Di Bidangnya dan Berakhlaq Mulia.
2. Menciptakan, Menerapkan Dan Mengembangkan IPTEKS Yang Berdaya Guna Dan Berhasil Guna.
3. Melaksanakan Pengabdian Pada Masyarakat Secara Aktif Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.
dan Selamat kepada karyawan dan dosen yang terbaik di universitas singaperbangsa
karawang yang mendapatkan penghargaan, dan semoga Universitas Singaperbangsa Menciptakan Sumber Daya Manusia yang berdaya guna dan berhasil guna serta berahlak mulia.amin










MEMPERINGATI HARI AIDS

Peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2011

LPM UNSIKA


Pada Tanggal 1 Desember 2011 adalah peringatan Hari AIDS sedunia. Dalam memperingati hari AIDS sedunia ini kita dituntut untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV ini.
HIV/AIDS adalah virus yang sangat berbahaya dan di klaim tidak ada pencegahnya atau obatnya. Ini membuat orang yang mengindap virus ini banyak yang mengalami frustasi dengan penyakitnya yang tidak bisa di sembuhkan dan biasanya orang yang mengindap penyakit ini umurnya tidak akan panjang, tapi semua itu adalah kehendak Allah.
Sampai saat ini seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan per Juni 2011, bahwa terdapat 26.483 kasus HIV sejak pertama kali ditemukan tahun 1987. Berdasarkan cara penularan kasus AIDS kumulatif melalui Heteroseksual 54,8%, IDU 36,2%, pasangan gay 2,9%, Perinatal 2,8%, transfusi darah 0,2% dan tidak diketahui 3,0%. Sementara itu jika dilihat dari kelompok umur, kasus AIDS terjadi pada kelompok umur 20 – 29 tahun yakni sebesar 46,4%, disusul kelompok umur 30 – 39 tahun 31,5% dan kelompok umur 40 – 49 tahun 9,8%. Kondisi ini tentunya sangat memperihatinkan khususnya kelompok usia remaja yang merupakan pondasi bangsa yang bertugas untuk meneruskan perjuangan untuk mencapai cita – cita bangsa. Untuk itu saya sangat mengaharapkan kepada kelompok usia remaja agar selalu berhati-hati dalam bergaul karena kalau sudah terjangkit maka matilah obatnya.
Setelah satu atau dua bulan virus HIV memasuki tubuh, 40-90 persen orang yang terinfeksi mengalami gejala yang mirip dengan gejala flu yang disebut acute retroviral syndrom (ARS). Meski begitu, gejala terinfeksi HIV bisa tak terdeteksi sampai bertahun-tahun kemudian.
“Pada tahap awal infeksi HIV biasanya justru tidak ada gejala. Oleh karena itu, jika kita masuk dalam kelompok berisiko, maka lebih baik memeriksakan diri,” kata Michael Horberg, Direktur HIV/AIDS Kaiser Permanente di Oakland, California.

Berikut adalah gejala-gejala yang sering dialami oleh orang yang positif terinfeksi HIV.

Demam

Salah satu gejala ARS adalah demam ringan dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat celsius. Gejala demam ini sering diikuti dengan gejala ringan lainnya, seperti kelelahan, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
“Pada fase ini virus berpindah ke peredaran darah dan mulai mereplikasi dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, terjadi reaksi inflamasi oleh sistem imun tubuh,” kata Carlos Malvestutto, instruktur penyakit infeksi dan imunologi dari New York School of Medicine.

Kelelahan

Respons inflamasi dalam tubuh juga bisa menyebabkan perasaan lelah dan kehabisan energi. Gejala ini bisa timbul pada awal atau beberapa tahun kemudian.

Nyeri otot

Gejala ARS juga sering didiagnosis sebagai infeksi virus, influenza, mononucleosis, bahkan hepatitis dan sifilis. Hal ini tidak mengherankan karena banyak gejala yang mirip, termasuk nyeri pada otot dan persendian.
Pembengkakan kelenjar getah bening juga lazim terjadi karena kelenjar ini merupakan bagian dari sistem imun yang akan mengalami peradangan jika terjadi infeksi. Kelenjar getah bening banyak terdapat di ketiak, paha, juga leher.

Ruam kulit

Ruam pada kulit berupa bercak kemerahan bisa timbul pada awal atau tahap akhir terjadinya HIV/AIDS. Bila munculnya ruam ini tidak bisa dijelaskan dan Anda termasuk orang yang berisiko tinggi tertular HIV, segera lakukan tes.

Mual, muntah, dan diare

Menurut dr Malvestutto, 30-60 persen orang mengalami gejala singkat mual, muntah atau diare pada awal terjadinya infeksi HIV. Namun, gejala-gejala ini juga bisa muncul akibat terapi antiretroviral dan infeksi tahap lanjut.

Berat badan turun

Penurunan berat badan (BB) merupakan tanda perburukan penyakit dan juga karena diare berat. “Jika penurunan BB sudah terjadi, berarti sistem imun sudah kehabisan tenaga. Namun, berkat terapi antiretroviral, gejala ini sudah jarang,” kata Malvestutto.
Seseorang yang mengalami sindrom AIDS wasting biasanya kehilangan 10 persen atau lebih dari berat badan mereka, serta menderita diare atau kelelahan dan demam lebih dari 30 hari.

Batuk kering

Beberapa orang yang positif HIV juga mengalami batuk kering yang berlangsung berminggu-minggu dan terus memburuk.

Radang paru

Batuk dan badan yang mengurus mungkin juga akibat infeksi serius yang disebabkan oleh kuman. Bila sistem imun kita dalam kondisi baik, maka kuman ini tak menyebabkan masalah.
“Ada banyak infeksi oportunis yang berbeda-beda pada orang dengan HIV. Salah satunya pneumonia AIDS, toksoplasma, herpes, dan juga infeksi jamur,” katanya.

Berkeringat pada malam hari

Sebagian besar orang di awal tahap infeksi HIV berkeringat pada malam hari, yang tidak terkait dengan suhu ruangan. Gejala ini memburuk pada tahap lanjut dari infeksi.

Perubahan pada kuku

Pasien dengan sistem kekebalan terganggu, seperti AIDS, lebih rentan terkena infeksi jamur. Infeksi ini juga menyebabkan perubahan pada kuku, seperti mudah patah, rapuh, dan juga perubahan pada warna.

Infeksi jamur

Infeksi jamur yang sering dialami di tahap infeksi HIV lanjut adalah semacam sariawan di mulut yang disebabkan oleh jamur candida. Pasien yang mengalami sariawan parah ini kesulitan untuk menelan dan sulit disembuhkan.

Kebas dan rasa kesemutan

Infeksi HIV pada tahap lanjut bisa menyebabkan rasa kebas dan sensasi geli pada tangan dan kaki. Gejala ini disebut juga peripheral neuropathy, yang juga muncul pada pasien diabetes yang tidak terkontrol. Gejala ini timbul karena saraf sudah rusak.

Haid tak teratur

Infeksi HIV juga bisa menyebabkan siklus menstruasi terganggu, seperti haid lebih sedikit atau tidak teratur. Gangguan ini lebih disebabkan penurunan berat badan daripada infeksi HIV itu sendiri.
Sumber : Kompas